PLN prabayar (prepaid)
ATM Bank Mandiri
tarif R1/900VA
paid amount Rp 400.000
admin amount Rp 3.500
meterai Rp 3.000
PPJ Rp 11.462
Rp token/stroom Rp 382.038
kWh total 631,50
Di atas adalah beberapa poin yang tercetak di struk. Berikut adalah penjelasannya:
R1/900VA adalah kategori tarif,
Rp 400.000 total uang yang saya keluarkan, yang di dalamnya antara lain,
Rp 3.500 biaya administrasi, beda bank/minimarket/loket, beda juga biayanya,
Rp 3.000 meterai, peraturan negara,
dan poin-poin yang tersisa akan saya jelaskan dalam paragraf baru.
Rumus: Rp 400.000 − Rp 3.500 − Rp 3.000 = Rp 393.500 = 103%
Apa arti 103%? Karena PPJ (Pajak Penerangan Jalan) sebesar 3% dari "Rp token/stroom".
Rp 393.500 = 103% = Rp 11.462 (PPJ 3%) + Rp 382.038 (token/stroom 100%)
Harga per kWh untuk konsumen energi listrik berkategori R1/900VA adalah Rp 605.
Rumus: Rp 382.038 ÷ Rp 605/kWh ≈ 631,467768595 kWh
kWh yang diterima adalah angka pembulatan ke atas dengan kelipatan 0,5. Jadi saya dapat 631,50 kWh.
Disclaimer: saya bukan karyawan PLN, minimarket, atau bank mana pun. Hanya masyarakat biasa.
Tambahan: pada tanggal 24 Maret, 2015, saya coba membeli di ATM yang sama dengan harga Rp 410.000 tapi tidak berhasil karena melebihi batas maksimal dengan pesan "kWh limit exceeded". Lalu saya turunkan menjadi Rp 405.000 dan mendapatkan 643,3 kWh.
Tambahan: pada tanggal 1 Januari, 2016, saya membeli dengan harga Rp200175 dan mendapatkan 322,9 kWh.
Tambahan: pada tanggal 9 Juli, 2016, saya membeli di Alfamart dengan harga Rp202000 dan mendapatkan 322,9 kWh. Untuk pembelian di bawah Rp250000 tidak dikenakan biaya meterai. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:
Rp2000 untuk minimarket & Rp 4688 untuk PPJ. Jadi saya mendapatkan Rp195312 bersih. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dengan uang sebesar itu saya mendapatkan 322,9 kWh. Mengapa sedikit lebih mahal dari pembelian tanggal 1 Januari, 2016? FYI, saya juga menjual pulsa listrik di warung kecil saya. Rp200175 adalah harga yang harus saya keluarkan ke agen pulsa.